Dari Pinjaman KUR Rp 10 Juta, UMKM Lilin Hias Tembus ke Luar Negeri

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Bogor -

Pinjaman kredit mikro bisa jadi kunci sukses UMKM untuk bisa maju. Menembus pasar luar negeri pun bukanlah hal yang mustahil.

Inilah pengalaman dari UMKM lilin hias Jakarta Candle milik pasangan Dhanu Trapsilo (45) dan Yulianah (46) di Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka memproduksi lilin hias dari bahan organik dan ramah lingkungan, untuk pajangan, dekorasi wedding, aksesoris di toko bunga ataupun lilin untuk keperluan yoga dan meditasi.

Ilmu membuat lilin ini berawal dari suami Yulianah yaitu Dhanu. Awal tahun 2004-2005, Dhanu bekerja di Bali pada orang Prancis yang membuat kerajinan lilin hias. Setelah Dhanu dan Yulianah menikah pada 2009, barulah mereka mencoba membuat lilin hias sendiri pada tahun 2013 di Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka memulai usaha dengan modal uang sendiri sebanyak Rp 5 juta, karena mimpi Dhanu adalah bisa menjual kerajinan lilin hias.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikFinance, Yulianah berbagi pengalaman, bagaimana dengan menjadi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) mereka bisa terbantu dengan kredit mikro untuk pengembangan usaha selanjutnya. Mereka butuh modal tambahan agar Jakarta Candle saat itu bisa berkembang.

Terbantu KUR BRI sampai sukses

UMKM Lilin Hias Jakarta CandleYulianah mengaduk adonan lilin (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)

Mereka pernah mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2015 dari BRI Unit Bojonggede. Pinjaman yang diambil sebesar Rp 10 juta, lalu Rp 15 juta dan Rp 25 juta, dan pinjaman tersebut kini sudah lunas semua.

"3 kali saya ambil di BRI dan 2016 atau 2018 itu sudah selesai semua cicilan kami," ujarnya.

Pinjaman melalui KUR BRI mereka gunakan untuk mengembangkan usahanya, seperti membeli bahan baku. Kata Yulianah, pihak BRI juga memantau dengan seksama perkembangan usaha Jakarta Candle.

"Mudah pengajuannya, karena dilihat usahanya sudah berjalan, terus dilihat catatan penjualannya juga," kata dia.

Dengan keterampilan Dhanu dan Yulianah membuat lilin hias berbahan organik, ditambah lagi kesadaran integer mereka untuk selalu rajin promosi online, Jakarta Candle dikenal sampai ke luar negeri. Mereka sudah punya pembeli tetap dari Malaysia, Singapura dan Australia.

Lilin-lilin mereka disukai pelaku usaha florist, usaha dekorasi pernikahan termasuk pernikahan di luar negeri dan kelas-kelas meditasi. Omzet tertinggi mereka pernah mencapai Rp 700 juta sebulan.

"Kalau sample sih sudah dibawa sampai Dubai, tapi kalau pembelian sudah sampai Malaysia, Australia, Singapura," ujarnya.

BRI dan KUR untuk UMKM

dengan Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul LatifPimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom

Terkait dengan proses KUR yang diterima Jakarta Candle, detikFinance pun berbincang dengan Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif. Ivam mengatakan BRI Cabang Cibinong menaungi 9 BRI Unit, 4 Kantor Cabang Pembantu dan 4 Kantor Kas. UMKM ini kebanyakan dibina langsung oleh Kantor Unit.

Proses pembinaan UMKM ini kata Ivam salah satu sarananya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) seperti yang diterima oleh Jakarta Candle. KUR sampai Rp 100 juta ditangani BRI Unit, di atas Rp 100 juta ditangani BRI Cabang. Persyaratannya pun dimudahkan, namun Ivam menegaskan pinjaman ini bukan untuk memulai usaha, tapi untuk memodali usaha yang sudah ada.

"Pinjaman itu bukan untuk memulai usaha ya, tapi untuk memodali usaha yang ada. Jadi kalau ada nasabah nggak punya usaha terus mau pinjam KUR, itu kita nggak akan kasih," kata Ivam.

Terkait Jakarta Candle Ivam menjelaskan mereka awalnya sendirian membuat lilin. Mereka dimodali BRI untuk beli bahan baku dan perlu tambahan tenaga kerja. Produknya bagus dan usaha berkembang, lalu perlu tambahan modal lagi dan tambahan tenaga kerja lagi

"Jadi BRI lebih melihat usaha-usaha yang memberdayakan masyarakat, kayak Jakarta Candle ini kan. Tenaga kerjanya kan banyak tuh," pungkasnya.

UMKM yang bisa maju sampai menembus pasar dunia, menjadi salah satu misi dari BRI. Hal itu seperti yang disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima detikFinance.

Lewat berbagai inisiatif seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, Pengusaha Muda Brilian sampai BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI ingin membuka akses bagi UMKM ke pasar global.

"Kami percaya, dengan memperluas akses pasar world bagi UMKM, kita akan menciptakan surplus neraca jam kerja yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia," ujarnya.


(fay/ang)

Selengkapnya
Sumber finance
finance