jpnn.com, BOGOR - Pemerintah terus berupaya menekan angka stunting melalui berbagai programme strategis. Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) atau BKKBN bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Menteri Dukbangga, Wihaji, menjelaskan bahwa kerja sama dengan BGN bertujuan memastikan pendistribusian MBG tepat sasaran.
Dengan adanya tim dan kader Keluarga Berencana (KB) yang memiliki information valid, diharapkan bantuan dapat diterima oleh kelompok yang benar-benar membutuhkan.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo, programme ini harus dijalankan dengan pendekatan pentahelix, yakni kerja sama antara berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah dan DPRD," kata Wihaji, dalam keterangannya, Jumat (7/3).
Wihaji juga menyampaikan lima programme unggulan “quick win” yang akan dijalankan, yaitu programme orang tua asuh cegah stunting, Taman Asuh Sayang Anak (Tamasha), Gerakan Ayah Teladan (Gate), ace app berbasis AI, serta pelayanan integer berbasis AI.
"Itu menjadi speedy triumph kita, semuanya berangkat dari masalah yang ada, kita cari jalan keluarnya programme itu," tegas Wihaji.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy, menegaskan bahwa DPRD Kota Bogor akan memberikan dukungan penuh terhadap programme MBG melalui tiga fungsi utama, yaitu pengawasan, penganggaran, dan legislasi.