Jakarta -
PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memastikan proyek pelebaran lajur ke-3 Jalan Tol Cikopo-Palimanan telah selesai dan siap digunakan untuk menyambut arus mudik Lebaran 2025. Saat ini progres pelebaran lajur yang mencakup ruas KM 87+350 hingga KM 98+275 tersebut telah mencapai 99,702%.
Diketahui, proyek pelebaran lajur memakan anggaran hingga Rp 306,87 miliar, dan berlangsung selama 300 hari kalender, dimulai sejak 5 Juni 2024 hingga selesai pada 31 Maret 2025. Harapannya dengan lajur tambahan ini dapat meningkatkan kapasitas jalan tol, mengurangi kemacetan, serta memperlancar arus kendaraan, khususnya saat periode puncak mudik Lebaran dan libur panjang. Apalagi mengingat jalur utama di Trans Jawa kerap mengalami kepadatan.
"Berkat perencanaan yang matang dan pemanfaatan teknologi modern, proyek pelebaran ini dapat diselesaikan tepat waktu tanpa mengganggu operasional jalan tol secara signifikan. Dengan selesainya proyek ini, pemudik yang melintas pada Lebaran 2025 dan tahun-tahun berikutnya dapat merasakan manfaatnya secara langsung," ujar Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo dalam keterangan tertulis Kamis (13/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut dia menjelaskan dalam pengerjaan proyek, PTPP menerapkan inovasi teknologi Robo-Flagman, sebuah perangkat otomatis yang menggantikan peran flagman manual dalam mengatur lalu lintas di area kerja. Teknologi ini mampu beroperasi 24 jam penuh dengan memberikan sinyal lalu lintas secara akurat, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pekerja dan pengguna jalan selama proses konstruksi berlangsung.
Menurutnya proyek ini memiliki tantangan tersendiri karena pengerjaannya dilakukan di tengah jalan tol aktif dengan measurement lalu lintas yang tetap tinggi. Karena itu penerapan teknologi inovatif seperti Robo-Flagman dinilai menjadi langkah strategis dalam memastikan keselamatan dan efisiensi pekerjaan.
"Penyelesaian proyek pelebaran ini merupakan bukti nyata bagaimana PTPP berkontribusi dalam menciptakan infrastruktur yang lebih baik demi kelancaran mobilitas masyarakat," tutur Joko.
Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tidak hanya fokus pada kapasitas jalan, tetapi juga pada aspek estetika, kualitas, dan keberlanjutan lingkungan.
"Perbaikan dan pelebaran jalan harus tetap memperhatikan estetika, kualitas, dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, peningkatan pelayanan remainder area yang bersih dan nyaman juga harus menjadi perhatian utama demi memberikan pengalaman terbaik bagi para pengguna jalan," kata Diana.
(prf/ega)