450 Karyawan Terancam PHK Imbas Anak Usaha Indofarma Pailit

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Jakarta -

Anak usaha PT Indofarma Tbk (INAF), PT Indofarma Global Medika (IGM) dinyatakan pailit. Ratusan karyawan pun terancam kehilangan pekerjaan.

Sekjen Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya, Ridwan Kamil, mengingatkan ada 450 orang karyawan terancam kehilangan pekerjaan imbas kelirunya pengelolaan BUMN. Karenanya, ia mengingatkan IGM untuk lebih memprioritaskan pembayaran utang karyawan sebelum membayar kewajiban kepada kreditor lainnya.

Ia menekankan, kewajiban pembayaran utang kepada karyawan sejalan dengan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korupsi dilakukan oleh petinggi IGM yang diangkat oleh pemegang saham. Dan saat pailit karyawan yang menjadi korban," kata Kamil dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (14/2/2025).

Kamil menyebut nasib yang menimpa anak usaha INAF membuktikan adanya pembiaran yang dilakukan oleh PT Biofarma (Persero), sebagai Holding BUMN Farmasi dan Kementerian BUMN.

"Tahun 2020-2021 melalui Dewan Komisaris kami melaporkan kepada Biofarma. Bahkan, kepada Kementerian BUMN kami melapor langsung, bahwa di Indofarma Group telah terjadi praktek fraud, tapi mereka mengabaikan laporan kami," tegasnya.

Ia pun berharap, nasib yang menimpa IGM tidak sampai menular kepada INAF sebagai induk perusahaan. Terlebih, INAF juga saat ini sedang berupaya keras untuk bisa keluar dari krisis yang berat.

"Untuk itu, kami minta kepada Biofarma dan Kementerian BUMN untuk serius menyelamatkan INAF sampai tuntas, jangan cuma pencitraan saja," tutupnya.

Sementara, salah seorang karyawan Jusup Imran Danu, menyesalkan pailitnya IGM. Ia mengatakan, position pailit yang ditetapkan imbas dari jajaran perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

Ia pun berharap, semua pemangku kepentingan berupaya untuk menyelamatkan nasib karyawan IGM. Menurutnya, Kementerian BUMN perlu melakukan upaya kasasi untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.

"Sulit dipercaya, IGM dibangun dan dibesarkan lebih dari 20 tahun lamanya, lenyap dalam sekejap gara-gara perbuatan oknum Direksi yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya ada upaya kasasi dari kementerian BUMN untuk menyelamatkan IGM," ungkapnya.

(acd/acd)

Selengkapnya
Sumber finance
finance